An Attribute Selection For Severity Level Determination According To The Support Vector Machine Classification Result

Determination of bug severity level is needed in fixing bug. Actually, in bug-tracking system, there is around 14 attributes used for defining a bug. But, all this time we do not know which attributes are highly influential for this. In this research, a new model of severity type classification using Infogain method for Bugzilla is proposed. As for the classsification process, we use Support Vector Machine, because this method is suitable in handling a massive data records. In this research, 8 bug attributes and 17.746 record of bug reports are involved. From the result of the experiment, we recommend five attributes which can be used effectively in classifying the severity types with a minimal value of infogain 0,33 which is component, qa_contact, summary, cc_list and product. The combination of those 5 attributes resulting in 99,83% accuracy of severity types classification. Keywords- Bug Tracking System; Severity Level Classification; TF-IDF; Infogain; SVM

PENGARUH HASIL BELAJAR ILMU GIZI TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN MENU SEIMBANG UNTUK REMAJA SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG

Penelitian ini dilatarbelakangi dari studi pendahuluan pada mata pelajaran Ilmu Gizi di SMK Negeri 9 Bandung. Nilai tugas dalam menyusun menu seimbang untuk remaja masih kurang. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh hasil belajar Ilmu Gizi terhadap kemampuan menyusun menu seimbang bagi remaja. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Populasi adalah siswa Jasa Boga SMK Negeri 9 Bandung dengan sampel proportional stratified random sampling, sejumlah 68 responden. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang positif antara hasil belajar ilmu gizi terhadap kemampuan menyusun menu seimbang untuk remaja pengaruh (r = 0.796) dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil belajar Ilmu Gizi terhadap kemampuan menyusun menu seimbang untuk remaja (t = 10.695). Saran bagi guru Ilmu Gizi mampu memperkuat materi ilmu gizi sesuai pada Kompetensi Dasar menyusun menu seimbang. Dengan demikian, siswa dapat lebih memahami ilmu gizi yang berkaitan dengan kemampuan dalam menyusun diet seimbang untuk remaja.;--- This research motivated from preliminary study on the subjects of Nutritional Sciences at SMK Negeri 9 Bandung. The value of the task in preparing a balanced diet for teens is still below. The purpose of this research is to know the effect of the outcomes of nutritional sciences courses of the ability of preparing a balanced diet for teenagers. This research used quantitative method with analysis descriptive statistics and inferential. Population studies Jasa Boga SMK Negeri 9 Bandung with proportional stratified random sampling 68 respondents. Based on the results of the study there are correlation the outcomes of nutritional sciences courses of anility in preparing a balanced diet for teenagers (r = 0.796) and there are positive significant influence of the outcomes of nutritional sciences courses of the ability in preparing a balanced diet for teenagers (t = 10.695). Suggestion for the teacher of Nutritional Sciences is able to reinforce the material of nutritional sciences appropriate basic competencies a balanced diet. Students can understand the knowledge of nutritional sciences related to the ability in drawing up a balanced diet for teenagers

EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL BATANG TAPAK DARA (CATHARANTUS ROSEUS L.G. DON) TERHADAP LARVA AEDES AEGYPTI INSTAR III

ABSTRAKTapak dara merupakan tumbuhan yang memilki efek larvasida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah batang tapak dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don) efektif terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti instar III. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini menggunakan larva nyamuk Aedes aegypti instar III, dan ekstrak metanol batang tapak dara dengan 4 konsentrasi. Penelitian ini terdiri dari 6 kelompok yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan (konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm), dan 2 kelompok kontrol (kontol positif dan negatif). Hasil kematian larva dianalisis menggunakan ANOVA dengan ?=0,05, uji ANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak. Hasil uji ANOVA adalah terdapat pengaruh dari ekstrak metanol batang tapak dara. Kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil uji Duncan adalah tidak terdapat perbedaan perlakuan antara konsentrasi 2000 ppm dengan kontrol positif. Setelah itu dilakukan uji probit untuk mengetahui konsentrasi yang efektif. Hasil probit LC50=504,502 ppm yang berarti pada konsentrasi 504,502 ppm didapatkan kematian larva sebanyak 50%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak metanol batang tapak dara berpengaruh dalam membunuh larva Aedes aegypti pada konentrasi 2000 ppm.Kata kunci: larvasida, batang tapak dara, Catharanthus roseus L.G.Don, Aedes aegypt

PEMBELAJARAN MEMERANKAN ISI FABEL BERFOKUS PADA KEMAMPUAN BERDIALOG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VII SMP PASUNDAN 3 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran memerankan isi teks fabel adalah salah satu pembelajaran yang melatih peserta didik dalam keterampilan berbicara. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, penulis bermaksud untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memerankan isi teks fabel yang berfokus pada kemampuan berdialog dengan menggunakan metode role playing pada siswa kelas VII SMP Pasundan 3 Bandung. Permasalahan-permasalahan yang saat ini ditandai oleh peserta didik dalam keterampilan berbicara khususnya pembelajaran memerankan isi teks fabel adalah kurangnya minat peserta didik dalam bermain peran. Selain permasalahan dalam peserta didik, adapun permasalahan yang penulis ajukan adalah (1) Apakah penulis mampu merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran memerankan isi fabel berfokus pada kemampuan berdialog dengan menggunakan metode role playing pada siswa kelas VII SMP Pasundan 3 Bandung?; (2) Seberapa besarkah tingkat kemampuan peserta didik kelas VII dalam pembelajaran memerankan isi fabel berfokus pada kemampuan berdialog dengan menggunakan metode role playing?; (3) Efektifkah penerapan metode role playing dalam pembelajaran memerankan isi fabel berfokus pada kemampuan berdialog pada siswa kelas VII SMP Pasundan 3 Bandung?. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kuasi eksperimen jenis one group pretest postest design. Adapun hasil penelitian sebagai berikut. (1) Penulis mampu merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran memerankan isi fabel berfokus pada kemampuan berdialog dengan menggunakan metode role playing. Hal ini terbukti dari hasil nilai perencanaan sebesar 3,81 dan pelaksanaan sebesar 3,88; (2) Peserta didik kelas VII SMP Pasundan 3 Bandung mampu memerankan isi fabel berfokus pada kemampuan berdialog dengan menggunakan metode role playing. Hal ini terbukti dari hasil nilai rata-rata pretes yaitu sebesar 37,70 dan nilai rata-rata postes sebesar 74,78. Jadi, adanya peningkatan 37,08; (3) Metode role playing efektif diterapkan dalam pembelajaran memerankan isi fabel berfokus pada kemampuan berdialog pada siswa kelas VII SMP Pasundan 3 Bandung. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan statistik dengan hasil t hitung > t tabel yaitu yaitu 24,07 > 2,04 pada tingkat kepercayaan 95% dan db sebesar 29. Berdasarkan fakta tersebut, maka disimpulkan bahwa kegiatan hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima. Kata Kunci : Berbicara, Berdialog, Memerankan, Metode Role Playing, Teks Fabe

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI UPTD PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA LAMPUNG

Penuaan merupakan proses alami dimana lansia sering mengalami penurunan kondisi fisik dan psikologis, menurunnya penghasilan karena pensiun, serta kesepian akibat ditinggal oleh pasangan, keluarga atau teman sebaya. Masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan kecemasan pada lansia. Jika kecemasan terjadi secara terus-menerus, maka akan berdampak pada kualitas hidup lansia. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan secara farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu tindakan non-farmakologis dalam mengatasi kecemasan adalah terapi tertawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat kecemasan pada lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha Lampung. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre-post test design dengan besar sampel 36 lansia yang berusia 60-72 tahun, menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner Geriatric Anxiety Scale (GAS). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis p = 0,000 dimana p<0,05 berarti ada pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat kecemasan lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha Lampung. Simpulan dari penelitian ini bahwa terapi tertawa mampu menurunkan tingkat kecemasan pada lansia karena mampu merangsang pengeluaran endorfin yang berperan sebagai penenang dan meningkatkan suasana hati

EFFECT OF LEARNING CULTURE, EMPOWERMENT, AND CYBER SKILL COMPETENCY ON SELF-ENGAGEMENT EMPLOYEES

The purpose of this research is to comprehensively about the effect of learning culture, empowerment, and cyber skill competence on self engagement of the employee in Directorate General of Potential for Defense Ministry of Defence Republic of Indonesia. The research methodology was survey with path analysis applied in testing hypothesis. It was conducted to 150 employees from population 241 employee who was selected in simple random way.Analysis and interpretation of data indicate that (1) learning culture has a positive direct effect in self engagement, (2) empowerment has a positive direct effect in self engagement, (3) cyber skill competence has a positive direct effect in self engagement, (4) learning culture has a positive direct effect in cyber skill competence, (5) empowerment has a positive direct effect in cyber skill competence, and (6) learning culture has a positive direct effect in empowerment Keywords: Learning Culture, Empowerment, Cyber Skill Competency, Self Engagement

RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DI SMAN 2 TANJUNG JABUNG TIMUR

Penelitian yang berjudul “Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) di SMAN 2 Tanjung Jabung Timur” ini mengangkat masalah bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model PBL dalam pembelajaran pada mata pelajaran fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat respon siswa pada mata pelajaran fisika menggunakan model PBL di SMAN 2 Tanjung Jabung Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA 1 di SMAN 2 Tanjung Jabung Timur, objek dalam penelitian ini adalah respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) di SMAN 2 Tanjung Jabung Timur. Pendekatan pada penelitian kali ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pemberian angket dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Excel. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL (Problem Based Learning) sangat tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran fisika.Kata kunci: Respon Siswa, Model Pembelaran PBL, Mata Pelajaran Fisika STUDENT RESPONSES TO LEARNING PHYSICS USING THE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) LEARNING MODEL AT SMAN 2 TANJUNG JABUNG TIMURThe research entitled "Student Responses to Physics Learning Using the PBL (Problem Based Learning) Model at SMAN 2 Tanjung Jabung Timur" raised the issue of how students respond to the use of PBL models in learning physics subjects. This study aims to measure the level of student response to physics subjects using the PBL model at SMAN 2 Tanjung Jabung Timur. The subjects in this study were students of class XII MIPA 1 at SMAN 2 Tanjung Jabung Timur, the object in this study was the student's response to the use of the PBL (Problem Based Learning) learning model at SMAN 2 Tanjung Jabung Timur. The approach in this research is a quantitative research approach. Data was collected by using a questionnaire technique and data processing was carried out using Excel. Based on the research data, it shows that the use of the PBL (Problem Based Learning) model is very appropriate when applied in physics learning.Keywords: Student Responses, PBL Learning Model, Physics Subjec

PENGGAMBARAN MASKULINITAS PEREMPUAN DALAM FILM ALIENS : KAJIAN SEMIOTIKA

This thesis is entitled “Penggambaran Maskulinitas Perempuan dalam Film Aliens: Kajian Semiotika”. The thesis is aimed to describe the signs that appear in the film Aliens, and the type of female masculinity attributes in the film Aliens. The object of this thesis is film Aliens published in 1986 produced by James Cameron. The method that is used in this thesis is a descriptive analytic method. The writer uses the semiotic theory of Saussure (1916) and some other supported theories, such as masculinity theory of Sanders (1996), gender theory of Andersson (2008), masculinity attributes theory of Visser (2002), and dominant nonverbal sign theory of Givens (2002). The result of this research shows that the signs which shows the image of female masculinity are verbal, visual, and nonverbal signs, i.e, gestures, texts and symbols, and the types of female masculinity attributes that appear are career oriented, strong, dominant, interested in technology and rational

Factors Associated With Adherence To Iron Supplementation Among Pregnant Women

In Indonesia, the contribution of anemia towards maternal mortality is estimated to reach 10% up to 20%. The effort of the government to overcome anemia focuses on iron supplementation program since 1974, but the prevalence of anemia in pregnant mother still relatively high. The factor is discompliance in taking medicine. This study aimed to analyse the factors that related to the compliance of pregnant mother in taking the iron tablet at the Tegalrejo Community Health Centers, Yogyakarta. This research used mixed methods by using sequential explanatory strategy. The quantitative sample is taking used consecutive sampling technique, which presented 81 pregnant mothers and intensity sampling for qualitative research presented 13 informants. Based on the result of the analysis, the factors which related to the Compliance of pregnant mother in taking iron tablet were knowledge (p=0,000), husband support (p=0,000) and midwife support (p=0,000). The most significant Exp(B) score was the variable of husband support, which was 15.297. It concluded that pregnant mothers who got support from their husbands would be 15.297 times more significant to obey in taking the iron tablet. Based on the interview of the informants showed that both husband and midwife support in taking an iron tablet. The factors related to the Compliance of pregnant mother in taking the iron tablet at clinic government Tegalrejo, Yogyakarta was knowledge, husband and midwife support